Jakarta, 31 Mei 2025 – Dalam misi pelayanan dan penguatan hubungan antaragama, Presiden Umum Lembaga Perempuan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, Camille N. Johnson, menyelesaikan kunjungan empat harinya di Indonesia. Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian pelayanan lintas negara di Asia, yang bertujuan mempererat hubungan dengan pemimpin agama dan pemerintahan serta memperkuat peran perempuan dalam masyarakat.
Selama berada di Indonesia (23–27 Mei 2025), Presiden Johnson bertemu dengan beberapa tokoh penting, termasuk Dr. H. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Menteri Agama; Anggia Ermarini, anggota DPR RI; serta Adhy Karyono, Sekretaris Provinsi Jawa Timur.
“Kami percaya bahwa cinta adalah inti dari segala yang kami lakukan,” ujar Presiden Johnson saat berdialog dengan Dr. Umar. “Cinta kepada Tuhan dan sesama adalah kekuatan pendorong di balik semua pelayanan kami.”
Dr. Umar pun menegaskan pentingnya pluralisme dan kesatuan umat manusia. “Kemanusiaan itu satu. Meskipun berbeda negara dan jenis kelamin, kita tetap sama dalam kemanusiaan.”
Kolaborasi untuk Kesejahteraan Anak dan Perempuan
Dalam pertemuannya dengan Anggia Ermarini, Presiden Johnson memperkenalkan inisiatif global gereja dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak-anak, termasuk program gizi anak, imunisasi, serta perawatan ibu dan bayi baru lahir.
“Gizi anak usia di bawah lima tahun menjadi fokus utama kami di Indonesia, karena sangat memengaruhi perkembangan otak mereka,” jelas Presiden Johnson.
Ermarini mengapresiasi pendekatan tersebut dan menekankan pentingnya perempuan sebagai pendidik pertama dalam keluarga.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Sumber Daya Digital
Kunjungan ke Jawa Timur membuka peluang kerja sama praktis, khususnya dalam menangani masalah malnutrisi. Presiden Johnson memperkenalkan sumber daya digital dari aplikasi Gospel Library yang telah tersedia dalam bahasa Indonesia. Materi tersebut mencakup panduan mengenali tanda-tanda kekurangan gizi dan langkah penanganannya.
“Bapak Adhy Karyono sangat senang mengetahui bahwa sumber daya ini bisa langsung dimanfaatkan untuk membantu masyarakat,” kata Johnson.
Konferensi Perempuan: Momen Penguatan Iman dan Kemandirian
Pada 24 Mei, Presiden Johnson menghadiri konferensi perempuan Gereja di Jakarta—bagian dari tiga konferensi serupa yang diadakan di Indonesia. Konferensi tersebut mencakup proyek layanan sosial serta sesi pembelajaran praktis tentang gizi, pertahanan diri, dan kesehatan mental.
Presiden Johnson mengajak para perempuan untuk mengenali potensi ilahi mereka, mengutip ajaran Presiden Russell M. Nelson tentang kuasa dan pengaruh spiritual perempuan.
“Kalian adalah perempuan beriman, cerdas, dan pemberani. Jangan remehkan pengaruh positif kalian terhadap dunia,” ucapnya dalam sesi devotional.
Peserta konferensi, termasuk Natalia Sagita dan Mona Dultom, menyampaikan kesan mendalam terhadap ajaran Presiden Johnson, khususnya tentang peran perempuan sebagai penuntun moral dan pendidik dalam kehidupan sehari-hari.
Menuju Masa Depan: Pembangunan Kuil di Jakarta
Kunjungan ini juga menjadi bagian dari momentum pertumbuhan Gereja di Indonesia, menjelang pembangunan Kuil Jakarta Indonesia yang diumumkan pada April 2023. Kuil ini akan dibangun di kawasan Synthesis Square, Jakarta Selatan, dengan desain empat lantai seluas lebih dari 40.000 kaki persegi.
Presiden Johnson mendorong para perempuan untuk mempersiapkan diri secara rohani agar dapat menerima berkat ibadah di rumah Tuhan tersebut.
“Jangan menunggu sampai kuil diresmikan. Persiapkan diri sejak sekarang agar kalian bisa merasakan kuasa dan berkat dari perjanjian suci.”
Misi Berlanjut
Setelah kunjungannya di Indonesia, Presiden Johnson melanjutkan pelayanannya ke Thailand (29 Mei – 1 Juni) dan Nepal (2–3 Juni), membawa pesan cinta kasih, kemanusiaan, dan penguatan peran perempuan dalam komunitas global.