Jakarta, 17 Juni 2025 – Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengeluarkan pernyataan keras menyusul serangan Israel ke fasilitas militer dan nuklir Iran, serta serangan yang terus berlangsung di Yaman dan Palestina. Dalam pidatonya di hadapan Majelis Nasional, Asif menyebut tindakan Israel sebagai bagian dari pola agresi regional yang terkoordinasi, dan mendesak dunia Muslim untuk meninggalkan ego sektoral dan segera bersatu.
“Jika dunia Muslim tidak bersatu hari ini dan terus memprioritaskan agenda masing-masing, maka giliran semua orang akan tiba,” tegasnya.
Asif juga menyerukan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengadakan pertemuan darurat, guna menyusun langkah strategis menghadapi Israel yang dinilai semakin brutal dan tidak terkendali.
Tak hanya itu, Asif menyarankan negara-negara Islam yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel untuk segera memutuskannya.
“Di mana pun ada hubungan diplomatik dengan Israel di dunia Muslim, hubungan itu harus diputus. Kami akan mendukung Iran di setiap forum internasional untuk melindungi kepentingannya,” tambahnya.
Pernyataan ini muncul setelah serangan udara besar-besaran Israel pada Jumat (14/6), yang menargetkan beberapa situs nuklir strategis di Iran, termasuk Teheran. Serangan tersebut menewaskan sejumlah ilmuwan nuklir dan komandan senior militer Iran. Israel mengklaim serangan ini sebagai langkah pencegahan agar Iran tidak mengembangkan senjata nuklir.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal balistik ke beberapa kota besar Israel, termasuk Tel Aviv, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban sipil. Ketegangan meningkat tajam ketika Iran juga menyatakan penghentian sementara negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat.
Meskipun Washington membantah keterlibatan langsung, mantan Presiden Donald Trump secara terbuka menyatakan dukungan terhadap operasi militer Israel.