Jakarta – Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) secara resmi menyerukan agar pemerintah Indonesia melakukan penyelidikan cepat, menyeluruh, dan transparan atas insiden yang menyebabkan setidaknya enam hingga sepuluh orang demonstran tewas dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu korban yang menyita perhatian publik adalah Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang diduga dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat mengantar penumpang di tengah aksi massa di Jakarta pada 28 Agustus 2025.
OHCHR menekankan bahwa hak atas kebebasan berpendapat dan berkumpul secara damai harus dijamin. Mereka juga meminta agar aparat kepolisian dan militer yang terlibat dalam tindakan kekerasan diperiksa secara independen.
“Penggunaan kekuatan oleh aparat harus sesuai prinsip legalitas, proporsionalitas, dan akuntabilitas. Kami sangat prihatin atas jatuhnya korban jiwa,” kata juru bicara OHCHR dalam siaran persnya.
Menanggapi desakan PBB, Komnas HAM menyatakan telah membuka komunikasi aktif dengan lembaga internasional tersebut dan segera membentuk tim investigasi khusus. Komisioner Komnas HAM juga telah menemui keluarga Affan Kurniawan untuk mengumpulkan bukti awal.
“Kami menghormati seruan dari PBB. Investigasi ini penting demi keadilan bagi para korban dan akuntabilitas bagi semua pihak,” ujar Wakil Ketua Komnas HAM, Arya Putra.
Di sisi lain, pihak Istana menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan Kapolri untuk mengusut setiap dugaan tindakan berlebihan oleh aparat, bahkan sebelum adanya desakan dari PBB.
Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM, Natalius Pigai, menegaskan bahwa pemerintah sedang melakukan pemulihan hak korban, termasuk memberikan bantuan medis dan kunjungan langsung ke keluarga korban sejak 29 Agustus.
📊 Korban Tewas Tersebar di Sejumlah Kota:
Data yang dihimpun menyebutkan korban meninggal dunia tersebar di beberapa wilayah, antara lain:
- Jakarta (2 orang)
- Makassar (3 orang, termasuk dalam insiden kebakaran DPRD)
- Yogyakarta (1 orang)
- Semarang, Solo, dan Manokwari (masing-masing 1 orang)
Dugaan penyebab kematian mulai dari tertabrak rantis, penganiayaan, hingga terbakar saat kerusuhan.
Nice