Kolaka, seputarkejadiansultra.click – Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Adat Mekongga (Majelis Kerajaan Mekongga, Dewan Adat Mekongga, dan Ormas Tamalaki) menggelar aksi unjuk rasa di area PT Vale Indonesia, site Pomalaa, Desa Huko Huko, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Senin (8/9/2025).
Aksi yang diikuti sekitar 500 orang ini menuntut PT Vale Indonesia bersama mitra kerja nasionalnya untuk memenuhi aspirasi terkait pemberdayaan tenaga kerja lokal dan pelibatan pengusaha daerah.
Kabagops Polres Kolaka, AKP Asmuliady, S.H., selaku koordinator pengamanan menjelaskan bahwa kepolisian mengedepankan langkah pre-emtif dan persuasif.
“Kami memberikan imbauan kepada massa agar tidak anarkis serta bersama-sama menjaga Kamtibmas di wilayah hukum Polres Kolaka,” ujarnya.
Polres Kolaka juga berkoordinasi dengan pihak manajemen PT Vale untuk mencari titik temu dan solusi dari tuntutan masyarakat. Pendekatan kepada tokoh adat dan tokoh masyarakat turut dilakukan agar aksi berjalan tertib serta aspirasi dapat tersampaikan dengan baik.
Untuk memastikan keamanan, pengamanan aksi dilakukan berdasarkan Surat Perintah Kapolres Kolaka Nomor: Sprin/621/IX/PAM.3.2./2025. Operasi pengamanan dipimpin langsung oleh Kapolres Kolaka AKBP Yudha Widyatama, S.I.K., M.H., C.PM. dengan dukungan 384 personel gabungan.
Pasukan pengamanan terdiri dari BKO Sat Brimob Polda Sultra, BKO Dit Samapta Polda Sultra, Polres Kolaka, serta prajurit Kodim 1412 Kolaka, yang bersinergi di lapangan untuk mengawal jalannya unjuk rasa.
Hingga aksi berlangsung, situasi tetap terkendali. Massa dapat menyampaikan tuntutannya tanpa insiden berarti. Kolaborasi antara aparat kepolisian, TNI, dan tokoh masyarakat menjadi kunci dalam menjaga suasana tetap kondusif.