Jakarta, 31 Mei 2025 – Dalam forum internasional yang digelar di Indonesia, anggota delegasi India menegaskan bahwa India bukanlah negara yang berbasis agama, dan justru mencerminkan keragaman serta nilai-nilai sekularisme. Hal ini disampaikan di tengah pembahasan isu-isu lintas agama dan geopolitik Asia Selatan.
Anggota Rajya Sabha (Dewan Tinggi Parlemen India), John Brittas, menyatakan bahwa Pakistan adalah negara teokratis, sedangkan India terus berpegang pada prinsip-prinsip konstitusional yang menjamin kebebasan beragama bagi seluruh warganya.
“India memiliki lebih dari 200 juta umat Muslim—komunitas Muslim terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Ini mencerminkan karakter sejati India sebagai bangsa plural dan demokratis,” ujar Brittas dalam pertemuan tersebut.
Pernyataan tersebut muncul dalam konteks perbandingan antara sistem pemerintahan India dan Pakistan. Brittas menekankan bahwa meskipun kedua negara berasal dari sejarah kolonial yang sama, jalur yang dipilih sangat berbeda. India mengadopsi sistem sekularisme, sementara Pakistan secara resmi mengidentifikasi dirinya sebagai negara Islam.
Acara yang dihadiri oleh berbagai perwakilan negara Asia Tenggara ini membahas topik toleransi beragama, demokrasi, dan hubungan internasional antar negara berkembang. Delegasi India juga menyoroti pentingnya menjaga keharmonisan antarumat beragama sebagai fondasi pembangunan bangsa.
Pernyataan John Brittas menuai tanggapan positif dari sejumlah peserta forum yang mengapresiasi komitmen India terhadap prinsip demokrasi dan keberagaman.