Lembo, Konawe Utara —Tim penyelesaian sengketa dari Kantor Pertanahan Kabupaten Konawe Utara kembali turun ke lapangan untuk melakukan pengambilan data fisik atas objek sengketa batas tanah yang berlokasi di Kelurahan Lembo, Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara, Kamis 07 Agustus 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penanganan kasus pertanahan yang melibatkan dua pihak yang bersengketa terkait batas kepemilikan tanah. Tim teknis yang dipimpin oleh jajaran Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa serta tim ukur BPN Konut, melakukan pengambilan data fisik langsung di lokasi.
Dalam proses tersebut, Juru Ukur BPN Konut, Nandar Riswanto, memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya kepada pemilik tanah, untuk tidak mengabaikan pentingnya pemasangan tanda batas (patok).
“Pasang patok itu penting. Jangan anggap sepele. Kalau sudah ada tanda batas, otomatis anti caplok, anti cek cok. Ini bentuk perlindungan terhadap hak tanah kita sendiri,” ujar Nandar di tengah kegiatan pengukuran.
Ia menegaskan, salah satu akar persoalan yang sering terjadi dalam konflik pertanahan adalah tidak jelasnya batas fisik di lapangan, sehingga membuka celah konflik antarwarga atau klaim sepihak dari pihak lain.
Dengan dilaksanakannya pengambilan data fisik ini, BPN Konawe Utara berkomitmen untuk menghadirkan kepastian hukum pertanahan, serta menyelesaikan sengketa secara objektif berdasarkan data lapangan dan prinsip keadilan.
Kegiatan berlangsung tertib dan lancar, serta dihadiri oleh sejumlah saksi meski pihak terlapor berhalangan hadir, namun kegiatan tetap berlanjut dengan disaksikan Lurah Lembo, Imam Desa, Babinkantibmas dan beberapa warga sekitar.
Lurah Lembo, Rusmin menambahkan, bahwa kedua belah pihak sudah memiliki sertipikat, jadi dirinya yakin akan ada solusi dari hasil pengambilan data fisik ini.
“saya pikir sudah jelas, sudah ada sertipikat tinggal dicocokkan saja dengan data dipertanahan”tegas lurah lembo.