Kebakaran Dahsyat di Konda: Pabrik Ban Bekas Ludes, 1 Pekerja Tewas

Konawe Selatan, seputarkejadiansultra.click – Sebuah pabrik pengolahan ban bekas di Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan terbakar hebat pada Selasa pagi (9/9/2025). Api yang cepat menyala di gudang penyulingan ban menelan satu korban jiwa dan menyebabkan kerugian materiil hingga miliaran rupiah.

Kapolsek Konda, Iptu Ribka Diana Linsai Siwi, menyampaikan titik awal kebakaran terjadi sekitar pukul 08.30 WITA. Api diduga berasal dari ledakan kecil di dalam gudang penyulingan hasil olahan ban bekas.

“Dari enam karyawan yang berada di dalam, lima berhasil menyelamatkan diri, namun satu karyawan bernama Jasman berusia 36 tahun, ditemukan tewas terjebak di dalam,” kata Ribka

Evakuasi korban sempat terhambat karena lokasi belum sepenuhnya aman, sehingga tim Inafis baru dapat mengamankan jenazah setelah api terkendali.

Penyelamatan dilakukan secara penuh setelah dua unit water cannon Brimob Polda Sultra diturunkan bersama tim pemadam kebakaran dari Kota Kendari dan Konawe Selatan, dengan dukungan mobil tangki komunitas lokal untuk suplai air cadangan

Satu sumber lokal mengestimasi kerugian material akibat kebakaran mencapai sekitar Rp 1 miliar, mencakup nilai gudang dan seluruh bahan baku yang terbakar habis

Kronologi Penyelidikan & Tanggapan Resmi

  • 08.30 WITA: Api mulai menyala di gudang penyulingan. Warga segera melapor ke pihak berwenang.
  • 08.35 WITA: Petugas Polsek Konda tiba di lokasi dan meminta bantuan Brimob serta Damkar.
  • 09.17 WITA: Water cannon dan mobil pemadam tiba untuk membantu pemadaman.
  • 11.30 WITA: Api berhasil dikendalikan dan jenazah korban dievakuasi.
  • Pihak berwenang tengah mengumpulkan keterangan dari saksi dan pekerja selamat untuk memverifikasi penyebab pasti kebakaran.

Peristiwa tragis ini mengingatkan kembali pentingnya standar keselamatan di pabrik pengolahan limbah serta pengawasan ketat terhadap aktivitas berbahaya seperti penyulingan ban. Pihak masyarakat dan keluarga korban mengharapkan penyelidikan mendalam agar kejadian serupa tidak terulang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *