Jakarta, 30 Mei 2025 – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT), serta Badan Gizi Nasional (BGN) akan bersinergi dalam menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program prioritas nasional. Program ini bertujuan untuk memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.
Program Makan Bergizi Gratis akan menyerap anggaran sekitar Rp71 triliun pada tahun 2025. Salah satu kebijakan penting dalam pelaksanaan program ini adalah memprioritaskan pembelian 85 persen bahan baku dari petani dan pelaku usaha lokal. Hal ini membuka peluang besar bagi koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk berperan aktif dalam rantai pasok bahan pangan.
Peran Koperasi dalam Program MBG
Koperasi didorong untuk menjadi penyedia utama bahan pangan berkualitas untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis. Beberapa koperasi susu berprestasi dari berbagai wilayah Indonesia seperti Lembang, Subang, Garut, Malang, Pujon, dan Boyolali telah disiapkan sebagai mitra strategis dalam menyediakan susu sebagai bagian dari menu gizi seimbang.
Pernyataan Para Pejabat Terkait
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa koperasi memiliki potensi besar untuk terlibat dalam program ini. “Koperasi susu Indonesia potensinya besar sekali, bahkan perlu diprioritaskan dan diberdayakan secara aktif agar dapat menjadi penopang utama pasokan untuk Program Makan Bergizi Gratis,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi, Ferry Irawan Juliantono, menyampaikan bahwa kerja sama erat antara koperasi rakyat dan lembaga pemerintah, khususnya BGN, adalah kunci utama suksesnya program ini. Ia menekankan bahwa program ini bukan hanya soal pemenuhan gizi, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi lokal.
Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya menjadi harapan bagi peningkatan kesehatan anak-anak Indonesia, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi desa melalui pemberdayaan koperasi dan pelaku usaha lokal.