Singapura, 17 Juni 2025 – Presiden Republik Indonesia menyampaikan apresiasi mendalam atas sambutan hangat dari Pemerintah Singapura dalam pertemuan Leaders’ Retreat yang digelar untuk pertama kalinya bersama Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong. Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya kerja sama bilateral yang telah terjalin selama lebih dari lima dekade dan keyakinannya bahwa hubungan strategis kedua negara akan terus menguat di masa mendatang.
Presiden RI juga menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Lawrence Wong sebagai Perdana Menteri, sekaligus berterima kasih atas kehadiran Wong dalam upacara pelantikannya sebagai Presiden RI. Kunjungan ini dinilainya sebagai bentuk penghormatan dan simbol eratnya hubungan persahabatan antara kedua negara.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menerima penghormatan berupa penamaan anggrek khas Singapura dengan nama ibundanya. Ia menyebut hal ini sebagai bentuk penghormatan tinggi dan simbol diplomasi yang unik dari Singapura, yang dikenal dengan sebutan Orchid Diplomacy.
Leaders’ Retreat kali ini menghasilkan 19 butir kesepakatan strategis yang mencakup berbagai sektor utama, antara lain:
- Pertahanan dan Keamanan: Komitmen untuk mempercepat implementasi perjanjian kerja sama pertahanan serta finalisasi area pelatihan militer. Kemajuan juga tercapai dalam mekanisme perjanjian ekstradisi dan pembaruan MoU antara kejaksaan kedua negara.
- Ekonomi dan Investasi: Presiden menegaskan bahwa Singapura tetap menjadi investor asing terbesar di Indonesia, mencakup sepertiga dari total investasi asing langsung pada tahun lalu. Kolaborasi terus diperkuat melalui enam kelompok kerja bilateral, mencakup pengembangan kawasan ekonomi khusus, pertanian, pariwisata, ketenagakerjaan, dan transportasi.
- Kerja Sama Energi dan Investasi: Presiden menyambut kolaborasi erat antara Temasek dan Danantara, yakni sovereign wealth fund baru milik Indonesia, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan, kawasan industri berkelanjutan, dan infrastruktur di wilayah Batam, Bintan, dan Karimun.
- Ketahanan Pangan: Pemerintah Indonesia menyambut dukungan Singapura dalam bentuk transfer teknologi pertanian modern, pertanian perkotaan, serta praktik pasca-panen berkelanjutan. Hal ini diperkuat melalui penandatanganan MoU strategis di bidang ketahanan pangan.
- Kesehatan dan Pendidikan: Presiden mengundang Singapura untuk terlibat dalam transformasi sektor kesehatan Indonesia, termasuk rencana pembukaan lebih banyak fakultas kedokteran dan keperawatan.
- Ketenagakerjaan: Kedua pemimpin sepakat memperkuat penempatan tenaga kerja terampil, khususnya caregiver asal Indonesia, dengan menjamin lingkungan kerja yang kondusif di Singapura.
- Konektivitas dan Transportasi: Pemerintah Indonesia akan membuka lebih banyak akses penerbangan langsung ke wilayah-wilayah Indonesia untuk mendukung konektivitas pascapandemi dan meningkatkan infrastruktur bandara.
Dalam sesi pembahasan isu regional dan global, Presiden dan PM Wong menyampaikan keprihatinan atas situasi kemanusiaan di Gaza serta konflik yang meningkat antara Iran dan Israel. Keduanya menyerukan gencatan senjata segera dan penyelesaian damai melalui jalur diplomasi. Terkait Myanmar, disampaikan pula komitmen untuk mendorong keterlibatan dan penyelesaian damai yang berkelanjutan.
Menutup pidatonya, Presiden RI menegaskan bahwa Indonesia memiliki strategi politik luar negeri yang mendorong kerja sama erat dengan Singapura sebagai tetangga terdekat dan mitra strategis.
“Saya sangat yakin bahwa hubungan bilateral ini akan terus tumbuh lebih kuat, dengan kepercayaan dan rasa saling menghormati yang semakin dalam,” ujar Presiden.
Presiden juga menyampaikan undangan resmi kepada Perdana Menteri Wong dan delegasi Singapura untuk menghadiri Leaders’ Retreat tahun depan di Indonesia.